Social Icons

Featured Posts

Karang Taruna Karya Muda Enam Belas Tujuh Delapan Mengemban Visi Mewujudkan Generasi Muda Yang Mandiri, Tangguh,Jujur, Berkualitas dan Berakhlak

Minggu, 09 Februari 2014

GUNAKAN HATI, NILAI DAN IDE UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

Masyarakat yang tidak berperan aktif dalam lingkunganya bukanlah mutlak kesalahan anggota masyarakat itu sendiri. Masih ada anggota masyaakat yang masih peduli dengan lingkunganya, tetapi tidak bisa bagaimana dan dari mana cara memulainya.
Ironisnya sebagian anggota masyarakat memberikan stikma negatif kepada dirinya sendiri . mereka katakan bahwa , sulit  menyatukan warga untuk memajukan lingkungan, terlebih lagi bila dalam kegiatan lingkungan sudah ada perencanaan untuk " penarikan biaya ". Walaupun itu adalah alasan normatif yang paling masuk akal, namun itu bukanlah suatu hambatan kalau pemudanya bergerak sebagai motor bagi mereka. Terbukti bahwa dengan peran pemuda sebagai motor  perilaku masyarakat yang dianggap sulit untuk di majukan bukanlah "pepesan kosong " dan sedikit demi sedikit bisa berubah.
Seperti yang diterapkan di wilayah kerja karang taruna karyamuda1678 dengan 3 ( tiga ) cara yang diterapkan untuk merubah masyarakat yang sebelumnya pasif dan penuh stikma negatif berubah menjadi masyarakat yang aktif untuk membangun.
Tiga cara itu adalah :
1. Mendekati dan memotifasi dengan hati.
Di lakukan dengan memberi contoh dan terjun langsung melakukan kegiatan yang bermanfaat dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Bekerjalah tanpa berfikir mendapat imbalan atau sanjungan dari orang lain, dengaan cara itulah semua tindakan yang kita lakukan tetap tetap intens yang akan berefek kepada kemauan masyarakat untuk bergerak.

Sabtu, 14 Desember 2013

PILKADES, PESTA DEMOKRASI PALING PANAS DI INDONESIA

Kalau kita bertanya, pesta demokrasi apa yang paling panas di negara kita tercinta ini ? 
Tentu jawabnya adalah PILKADES ( Pemilihan Kepala Desa ). Karena pesta ini secara langsung melibatkan aktifitas masyarakat, mulai yang dewasa sampai anak-anak. Dibandingkan dengan PILPRES, PILEG, PILGUB,PILBUP semua itu tidak ada apa apanya di banding PILKADES. Kalau PILPRES sampai PILBUP yang aktif  paling cuma parpol dan anggota DPR itupun hanyalah permainan sandiwara semata. Kalau terlihat di media seolah olah berdepat dan bertengkar, ketika bertemu di lain tempat mereka berangkulan, bergurau bahkan korupsi bersama.

Lain halnya dengan PILKADES masyarakat mau tidak mau harus terlibat langsung karena mereka sama sama kenal dengan calon calon yang ingin memperebutkan tahta kekuasaan desa. Situasi ini bukan tanpa sebab. Banyak  faktor yang mempengaruhi memanasnya pesta demokrasi ini.
Berikut diantara beberapa faktor yang mempengaruhi (menurut pengamatan penulis ):

Selasa, 19 November 2013

KEPALA DESA YANG DI INGINKAN MASYARAKAT

Tinggal hitungan hari PILKADES atau Pemlihan Kepala Desa akan dilaksanakan. Meskipun sempat tertunda dari jadwal yang telah ditetapkan. Tetapi gaung dan atmosfir desa mulai terasa hangat. Tim sukses terlihat semakin giat bekerja merapatkan barisan demi "SANG BOSS" untuk naik ke tahta kekuasaan desa. Mereka menjadi corong untuk mencari nilai popularitas bagi jagonya. Masyarakat hanya bisa tersenyum melihat mereka ( tim sukses kandidat ) yang sebelumnya tidak pernah anjang sana bersilaturrahmi tiba tiba mereka datang kerumah warga dengan topeng keramahan. Inilah nilai positif bagi masyarakat.
Masyarakat tersenyum juga melihat mereka saling menghujat, saling membeberkan kejelekan lawan. Toh akhirnya masyarakat terpengaruh juga, warga menjadi terkotak kotak, warga menjadi saling curiga. Bisa dimaklumi kondisi masyaarakat seperti ini. 
Masyarakat tidk boleh terlena, masyarakat berhak menentukan siapapun yang mereka inginkan untuk menjadi pemimpin. Masyarakat jangan terlena karena propaganda propaganda, jangan terlena dengan "iming-iming" uang.
Inilah kriteria kepala desa yang di inginkan masyarakat :