Social Icons

Minggu, 22 September 2013

PILKADES

Ketika suatu desa akan melakukan  pergantinan pemimpin keadaanya akan lebih hangat atau bisa di katakan  bisa lebih panas dari pada pemilihan bupati atau pemilihan gubernur bahkan pemilihan presiden sekalipun. Hal ini terjadi karena masyarakat terlibat langsung dengan apa yang menjadi keinginanya untuk menentukan pemimpinya.
Banyak trik dan intrik yang dilakukan masyarakat untuk mencari pengaruh supaya mempunyai  pilihan yang sama dengan dirinya.. Sekalipun itu masih ada hubungan kekerabatan, namun mempunyai pilihan yang berbeda bisa saja terjadi perselisihan, saling "plerok-plerokan". Mereka saling memancing isu, saling menyelami hati satu sama lain bahkan lebih gila lagi saling melontarkan kampanye hitam yang saling menjelekan calon satu dengan calon lainya.
Suasana panas seperti ini klmaksnya nanti satu hari sebelum "coblosan". Mereka saling curiga. Kampung seakan mau perang, seolah olah terjadi keadaan  darurat. Parahnya lagi perseteruan antar warga berlanjut sampai beberapa bulan setelah pilkades.
Pertanyaanya adalah apa untungnya bagi mereka ? Bagi yang "jagonya" kalah bagaimanapun juga kepala desa terpilih tetap juga sebagai pimpinanya, bagi yang " jagonya" menang bagaimanapun juga tanpa ada dukungan dari yang kalah tentu roda pemerintahan tidak bisa berjalan.
Kemudian bagaimana kita bersikap ?
Islam telah jelas dan tegas mengatur bagaimana memilih pemimpin yang baik. Islam telah memberi rambu yang jelas bagaimana sikap kita ketika kita dihadapkan di depan kita beberapa calon pemimpin yang harus kita pilih.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau bapak ibu dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya”. (Qs. An-Nisa; 4: 135)
Dari Aisyah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: adakah patut engkau memintakan kebebasan dari satu hukuman dari beberapa hukuman (yang diwajibkan) oleh Allah? Kemudian ia berdiri lalu berkhutbah, dan berkata: ‘Hai para manusia! Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu itu rusak/binasa dikarenakan apabila orang-orang yang mulia diantara mereka mencuri, mereka bebaskan. Tetapi, apabila orang yang lemah mencuri, mereka berikan kepadanya hukum’. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, Dariini, dan Ibnu Majah)
BERIKUT KRITERIA PEMIMPIN YANG HARUS KITA PILIH :
1. Pilihlah pemimpin yang jujur
Dari Ma’qil ra. Berkata: saya akan menceritakan kepada engkau hadist yang saya dengar dari Rasulullah saw. Dan saya telah mendengar beliau bersabda: “seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat (pejabat), kalau ia tidak memimpin rakyat dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau surga”. (HR. Bukhari)
2. Pilih pemimpin yang Ahli/Amanah sebab jika tak ahli kita semua akan hancur/binasa.
“Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat/kehancuran.” [HR Bukhari]
Pilih pemimpin yang amanah, sehingga dia benar-benar berusaha mensejahterakan rakyatnya. Bukan hanya bisa menjual aset negara atau kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
“..janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan..” [Al Baqarah:195]
3. Pilih pemimpin yang bisa mempersatukan ummat, bukan yang fanatik terhadap kelompoknya sendiri.
“Barangsiapa menyeru dengan seruan-seruan jahiliyah maka sesungguhnya dia menyeru ke pintu jahanam.” Berkata seseorang : “Ya Rasulullah, walaupun dia puasa dan shalat?” “Ya, walaupun dia puasa dan shalat, walaupun dia mengaku Muslim. Maka menyerulah kalian dengan seruan yang Allah telah memberikan nama atas kalian, yaitu : Al Muslimin, Al Mukminin, Hamba-Hamba Allah.” (HR. Ahmad jilid 4/130, 202 dan jilid 5/344)
Terkadang kita begitu apatis dengan pemimpin yang korup, sehingga memilih Golput. Sikap golput atau tidak memilih pemimpin merupakan sikap yang kurang baik. Dalam Islam, kepemimpinan itu penting, sehingga Nabi pernah berkata, jika kalian bepergian, pilihlah satu orang jadi pemimpin. Jika hanya berdua, maka salah satunya jadi pemimpin. Sholat wajib pun yang paling baik adalah yang ada pemimpinnya
Pada akhirnya kita hanya bisa berharap semoga pemimpin desa kita benar benar pemimpin yang terbaik tanpa membedakan golongan yang pro maupun golongan yang kontra. Semoga...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar